Harian Teknologi – Semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin banyak pula ancaman siber yang mengancam keamanan data dan informasi perusahaan. Namun, survei terbaru menunjukkan bahwa hanya 39 persen perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber.
Latar Belakang

Survei terbaru yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa hanya 39 persen perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber. Sementara itu, 61 persen perusahaan mengaku belum siap menghadapi ancaman siber atau tidak memiliki kebijakan keamanan siber yang jelas.
Ancaman Siber yang Mengintai Perusahaan

Ancaman siber dapat datang dari berbagai sumber, termasuk serangan virus, malware, phishing, dan hacking. Serangan siber dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan, seperti kehilangan data penting, kebocoran informasi rahasia, dan bahkan kehilangan reputasi perusahaan.
Kenapa Hanya Sedikit Perusahaan yang Siap Menghadapi Ancaman Siber?

Ada beberapa alasan mengapa hanya sedikit perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman mengenai pentingnya keamanan siber dan kurangnya sumber daya untuk melindungi perusahaan dari serangan siber.
Selain itu, beberapa perusahaan masih menganggap bahwa serangan siber hanya terjadi pada perusahaan besar dan tidak memperhatikan keamanan siber pada perusahaan mereka.
Cara Meningkatkan Kesiapan Perusahaan dalam Menghadapi Ancaman Siber

Untuk meningkatkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi ancaman siber, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Membuat Kebijakan Keamanan Siber yang Jelas
Perusahaan harus memiliki kebijakan keamanan siber yang jelas dan diterapkan secara konsisten. Kebijakan tersebut harus mencakup aspek-aspek seperti penggunaan password yang kuat, penggunaan perangkat lunak keamanan, dan tindakan darurat jika terjadi serangan siber.
2. Melakukan Pelatihan Keamanan Siber bagi Karyawan
Karyawan perlu diberikan pelatihan mengenai keamanan siber untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap ancaman siber dan bagaimana cara menghindarinya. Pelatihan ini juga dapat membantu karyawan memahami kebijakan keamanan siber perusahaan.
3. Menggunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Handal
Perusahaan harus menggunakan perangkat lunak keamanan yang handal untuk melindungi sistem dan data perusahaan dari serangan siber. Perangkat lunak tersebut harus diperbarui secara teratur untuk mengatasi kelemahan keamanan yang baru ditemukan.
4. Membuat Cadangan Data yang Aman
Perusahaan harus membuat cadangan data yang aman untuk menghindari kehilangan data penting akibat serangan siber. Cadangan data tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan diuji secara berkala untuk memastikan keamanannya.
5. Melakukan Audit Keamanan Sistem Secara Berkala
Perusahaan harus melakukan audit keamanan sistem secara berkala untuk mengidentifikasi kelemahan keamanan dan melakukan tindakan pencegahan sebelum serangan siber terjadi.
6. Menggunakan Layanan Keamanan Siber Profesional
Perusahaan dapat menggunakan layanan keamanan siber profesional untuk membantu melindungi sistem dan data perusahaan dari serangan siber. Layanan tersebut dapat membantu mengidentifikasi serangan siber yang terjadi dan memberikan solusi untuk mengatasi serangan tersebut.
Kesimpulan

Survei terbaru menunjukkan bahwa hanya 39 persen perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber. Ancaman siber dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan, seperti kehilangan data penting, kebocoran informasi rahasia, dan bahkan kehilangan reputasi perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman siber dengan membuat kebijakan keamanan siber yang jelas, melakukan pelatihan keamanan siber bagi karyawan, menggunakan perangkat lunak keamanan yang handal, mengamankan jaringan dan sistem perusahaan, membuat cadangan data yang aman, melakukan audit keamanan sistem secara berkala, dan menggunakan layanan keamanan siber profesional.