Harian Teknologi – Dalam dunia game, cheat atau kode curang dianggap sebagai pelanggaran serius yang merusak pengalaman bermain. Belakangan ini, dua orang pembuat cheat game Call of Duty: Warzone harus membayar denda sebesar 3 juta dollar AS atau setara dengan Rp 45,7 miliar.

Manuel Santiago dan Ignacio Gayduchenko, yang bekerja untuk EngineOwning, salah satu pembuat cheat terbesar di dunia, masing-masing harus membayar 1 juta dollar AS dan 2 juta dollar AS kepada Activision selaku pengembang dan penerbit game Call of Duty: Warzone. Selain itu, kedua pelaku juga diharuskan berhenti mengembangkan, menjual, serta mengiklankan software cheat yang merugikan pihak perusahaan.
Aturan tersebut tidak hanya berlaku untuk Warzone 2 dan Modern Warfare 2, tapi juga untuk game-game lain yang diterbitkan dan dikembangkan oleh Activision Blizzard, seperti Warzone Caldera, Overwatch 2, World of Warcraft, hingga Diablo. EngineOwning dan Activision sendiri sudah berselisih sejak lama. Pada Januari 2022, Activision menggugat EngineOwning karena pengembangan cheat di game Call of Duty merugikan perusahaan jutaan dollar AS.
Kasus ini berlanjut hingga September 2022, dimana Activision berhasil menemukan sejumlah nama dari pemilik perusahaan pembuat cheat. Perusahaan meminta bantuan pengadilan untuk menuntut ganti rugi dari pihak EngineOwning. Selain itu, Activision juga mengklaim bahwa para streamer game populer turut menggunakan cheat saat bermain Call of Duty. Meski tidak mengumbar identitas para streamer, Activision menyebut bahwa EngineOwning melakukan bisnisnya di wilayah Amerika Serikat dan California, sedangkan pelanggan yang membeli cheat paling banyak berasal dari Amerika Serikat.
Selama proses pengadilan, Activision berupaya membasmi pemain curang di Call of Duty dengan meluncurkan tools anti-cheat yang dapat mengidentifikasi pemain curang. Tools tersebut dirancang oleh RICOCHET, tim yang bertanggung jawab dalam menghadirkan solusi anti-cheat untuk server Call of Duty. Dengan adanya tools ini, pemain yang menggunakan cheat akan langsung terdeteksi oleh sistem dan para pemain lain akan diberitahu siapa saja pemain yang berlaku curang.

Kebijakan ini telah diterapkan di seluruh game bikinan Activision. Namun, beberapa pengguna mengeluhkan bahwa Modern Warfare 2 Season 2 masih mengalami masalah yang sama, yaitu munculnya pemain curang. Upaya seperti apa yang akan diterapkan Activision di masa mendatang untuk membasmi pemain curang yang muncul di dalam game, masih belum diketahui.
Penutup
Penggunaan cheat dalam game dapat merusak pengalaman bermain dan merugikan pihak pengembang dan penerbit game. Denda 3 juta dollar AS yang dijatuhkan pada Manuel Santiago dan Ignacio Gayduchenko diharapkan menjadi pembelajaran bagi pembuat cheat