Harian Teknologi – Kecepatan koneksi internet beberapa negara di Afrika meningkat tajam dalam kurun waktuk setahu belakangan ini. Bahkan, mengalahkan kecepatan internet Indonesia.

Pada laporan ‘Speedtest Global Index’ yang dirilis perusahaan pengujian internet Ookla. Ada tujuh negara Afrika yang posisi kecepatan koneksi internetnya melonjak naik di kancah global lebih dari 5 peringkat.
Rwanda sebuah negara di Afrika Tengah, mencatat kecepatan internet fixed broadband merupakan peningkatan terbesar. Posisinya naik 47 peringkat, dari yang tadinya 152 menjadi 105.
Posisi itu mengalahkan Indonesia yang menduduki posisi ke-119 dalam hal kecepatan internet fixed broadband. Posisi itu naik 3 peringkat dari tahun sebelumnya.
Rwanda sendiri pada tahun 2022 masuk dalam 25 besar negara termiskin di dunia, tepatnya di posisi ke-21. Dilansir dari BusinessInsider, PDB per kapita negara Rwanda sebesar US$823.
Indonesia sendiri belum lama ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen pada sepanjang 2022. Sedangkan PDB per kapita mencapai US$4.667 atau Rp 71 juta.
Penyebab Internet Afrika Ngebut Kalahkan Indonesia
Menurut laporan dari YahooFinance, negara-negara di Afrika Timur memberikan 114 lisensi fixed broadband untuk penyedia jasa layanan internet di sepanjang 2021 hingga 2022.

Liberisasi di sektor tersebut membantu pertumbuhan pengembangan infrastruktur internet. Beberapa penyedia jasa internet yang telah mendapat lisensi tersebut adalah Airtel, Liquid Telecom, dan MTN.
“Kami mengakselerasi investasi jaringan menjadi US$950 juta (Rp 14,4 triliun) dan menambah anggaran US$412 juta (Rp 6,2 triliun) untuk mengamankan spektrum 4G dan 5G di pasar utama di Afrika Selatan dan Nigeria,” kata Ralph Mupita selaku Presiden dan CEO MTN, lewat laporan kinerja keuangan perusahaan.
Menurut RURA atau Otoritas Pengatur Layanan Rwanda kebijakan itu membantu perluasan jaringan serat optik ke perusahaan dan rumah tangga di Kota Rubavu, Kigali, dan Musanze.
Penetrasi internet di Rwanda naik 60,6 persen di akhir 2023 secara tahun-ke-tahun (YoY). Kapasitas bandwidth-nya naik hingga 29,4 persen.
Selain Rwanda, Malawi melonjak 9 peringkat menjadi posisi 148. Selain itu, Djibouti naik 7 posisi ke peringkat 153 dan Kongo juga naik 7 posisi ke peringkat 103.
Mauritius naik 5 posisi ke peringkat 113, Lesotho naik 5 posisi ke peringkat 127, dan Guinea juga naik 5 posisi ke peringkat 154.
Menurut tim riset Ookla, secara umum kecepatan internet global mengalami peningkatan dikarena negara-negara semakin memprioritaskan jaringan mobile dan fixed broadband. Dalam sebelas bulan dari November 2021 sampai Desember 2022, kecepatan fixed broadband meningkat 28 persen.