Berita Social Media

Mengejutkan! Belum Genap Setahun, Presiden Zoom Kena PHK

Mengejutkan! Belum Genap Setahun Menjabat, Presiden Zoom Kena PHK
Admin Tekno
Written by Admin Tekno

Harian Teknologi – Zoom Video Communications Inc, perusahaan aplikasi video konferensi terkemuka, mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap Presiden mereka, Greg Tomb. Tomb bergabung dengan Zoom pada Juni 2022 dan menjabat sebagai Presiden selama setengah tahun terakhir.

Pemutusan hubungan kerja Tomb diumumkan oleh Zoom dalam dokumen yang mereka ajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC) pada 28 Februari 2023. Kebijakan PHK tersebut berlaku efektif pada 3 Maret 2023.

Zoom juga menyatakan bahwa mereka akan bertanggungjawab memberi pesangon kepada Tomb atas keputusan PHK tersebut, meskipun alasan di balik keputusan tersebut belum diungkapkan.

Greg Tomb mendapatkan gaji tahunan sebesar 400.000 dollar AS selama menjabat sebagai Presiden di Zoom. Selain itu, ia juga menerima bonus sebesar 8 persen dari gajinya jika mencapai target tahunan. Selama empat tahun ke depan, ia juga akan menerima saham terbatas (restricted stock units/RSU) bernilai 45 juta dollar AS.

Tidak diungkapkan siapa yang akan menggantikan Tomb sebagai Presiden di Zoom. Saat ini, perusahaan juga tidak akan mencari pengganti Tomb dan menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Kondisi Zoom

Zoom mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada 2021, yaitu sebesar 326 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terjadi karena kasus pandemi Covid-19 yang masih tinggi, sehingga banyak orang harus bekerja dari rumah dan menggunakan aplikasi video konferensi, seperti Zoom, untuk melakukan rapat.

BACA JUGA  Sejarah Silicon Valley! Tempat Para Raksasa Teknologi

Namun, pada 2022, kondisi Zoom mengalami penurunan. Pendapatan operasional Zoom turun menjadi 55 persen jika dibandingkan dengan 2021. Laporan fiskal 2023 yang dipublikasi pada Januari lalu menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan hanya tumbuh sekitar 7 persen. Zoom juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 10 persen untuk penggunaan aplikasi di kalangan konsumen.

Zoom bersaing dengan Google Meet dan Microsoft Teams di pasar aplikasi video konferensi. Selain itu, perusahaan tersebut juga harus bangkit dengan membangun reputasinya dan kembali menarik kepercayaan publik setelah menghadapi masalah keamanan pada 2021, yang mendorong sebagian pengguna untuk beralih ke platform lain.

Zoom melakukan PHK massal pada bulan Februari lalu yang berdampak pada sekitar 1.300 karyawan atau 15 persen dari total pegawai secara global. CEO Zoom, Eric Yuan, mengakui bahwa ia salah melihat peluang yang didapatkan Zoom selama pandemi Covid-19 dan mengambil langkah berani dengan memotong gajinya hingga 98 persen dan tidak akan mengambil bonus untuk periode tahun fiskal 2023.

Sebagai CEO dan pendiri Zoom, Eric Yuan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut dan tindakan yang diambil, termasuk keputusanmemangkas karyawan. Meskipun langkah ini sulit, Eric Yuan ingin menunjukkan tanggung jawabnya sebagai CEO dan memastikan bahwa Zoom tetap bertahan dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Kesimpulan

Pemutusan hubungan kerja terhadap Presiden Zoom, Greg Tomb, menunjukkan bahwa Zoom sedang berada dalam kondisi yang sulit. Perusahaan tersebut harus berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan yang pesat yang mereka alami pada 2021 dan membangun kembali reputasinya setelah menghadapi masalah keamanan pada tahun yang sama.

BACA JUGA  5 Tips Menghindari Penipuan Kerja Freelance di WhatsApp

Eric Yuan, CEO Zoom, mengambil tindakan yang berani dengan memotong gajinya dan melakukan PHK massal untuk memastikan bahwa Zoom tetap bertahan dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Meskipun masih belum jelas apa yang terjadi selanjutnya di Zoom, tindakan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkomitmen untuk mengatasi masalah dan tetap menjadi pemimpin di pasar aplikasi video konferensi.

About the author

Admin Tekno

Admin Tekno

Berbagi Artikel Seputar Teknologi dan Lainnya